kurikulum KTSP dan K-13
Pertemuan
Kedua
Hari/Tanggal : Kamis,
15 Februari 2018
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) dan K-13 (Kurikulum 2013)
A. Definisi Kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang semula digunakan dalam
bidang olahraga yaitu curere yang
berarti jarak yang harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari star hingga
finish hal ini dikemukakan oleh Manab (2015: 1). Nasution (2012: 5) kurikulum
sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di
bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga
pendidikan beserta staf pengajarnya.
Menurut
UU Pasal 1 ayat (19) kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan,isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.(Muslich,2012 hal 1)
Dapat
disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana untuk mencapai suatu
tujuan,isi,dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan.
B.
Definisi KTSP
KTSP
(Kurikulum Tingkat Saruan Pendidikan) yang merupakan penyempurnaan dari
Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operesional yang disusun dan dilaksanakan
melalui kegiatan belajar mengajarnya oleh masing-masing satuan
pendidikan/sekolah.
C.
Landasan kurikulum KTSP
KTSP
(kurikulum tingkat satuan pendidikan) disusun dalam rangka memenuhi amanat yang
tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.(Muslich,2012 hal 1).
D. Prinsip-prinsip
KTSP
KTSP dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip berikut.(Muslich,2012 hal 11).
1.
Berpusat pada
potensi,perkembangan,kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2.
Beragam dan terpadu
3.
Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan,teknologi dan seni.
4.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5.
Menyeluruh dan berkesinambungan.
6.
Belajar sepanjang hayat.
7.
Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.
E.
Prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013
menurut Daryanto (2014: 16)
1. Dari
siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu.
2. Dari
guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber.
3. Dari
pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan pengunaan pendekatan
ilmiah.
4. Dari
pembelajaran bebasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi.
5. Dari
pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.
6. Dari
pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban
yang kebenarannya multi dimensi.
7. Dari
pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif.
8. Peningkatan
dan keseimbangan antara keterampilan fisikal dan keterampilan mental.
9. Pembelajaran
yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar
sepanjang hayat.
10. Pembelajaran
yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran.
11. Pembelajaran
berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
12. Pembelajaran
menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan
dimana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran.
14. Pengakuan
atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa, cita-cita, latar
belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara pandang, cara
belajar, cara berpikir, keyakinan siswa berbeda-beda.
F.
Contoh Model Pembelajaran Kurikulum 2013
menurut Daryanto (2014: 20)
1. Model
pembelajaran kolaborasi menempatkan peserta didik dalam kelompok kecil dan
memberinya tugas dimana mereka saling membantu dalam menyelesaikannya.
2. Model
pembelajaran individual memberikan kesempatan kepada peserta didik secara
mandiri untuk dapat berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan peserta
didik.
3. Model
pembelajaran teman sebaya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mempelajari sesuatu dengan baik.
4. Model
pembelajaran sikap membantu peserta didik untuk menguji perasaan, nilai, dan
sikap-sikapnya.
5. Model
pembelajaran bermain permainan sangat berguna untuk membentuk kesan dramatis
yang jarang peserta didik lupakan.
6. Model
pembelajaran kelompok digunakan pada setiap kegiatan belajar-mengajar karena
selain hemat waktu juga efektif, apalagi jika metode diterapkan sangat memadai
untuk perkembangan peserta didik.
7. Model
pembelajaran mandiri peserta didik belajar atas dasar kemauan sendiri dengan
mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki dengan memfokuskan dan merefleksikan
keinginan.
8. Model
pembelajaran multimodel dilakukan dengan maksud akan mendapatkan hasil yang
optimal dibandingkan dengan hanya satu model.
Daftar Pustaka
Daryanto.
2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Kurikulum 2013. Yogyakarta: GAVA MEDIA.
Manab,
A. 2015. Manajemen Perubahan Kurikulum
Mandesain Pembelajaran. Yogyakarta: KALIMEDIA.
Muslich,
M. 2012. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution.
2012. Krikulum dan Pengajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Komentar
Posting Komentar